Sabtu, 09 Mei 2015

Contoh KTI Bahasa Indonesia Lengkap

STRATEGI PEMASARAN PADA WARUNG KOPI SETUNGGAL COFFEE UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN
Dosen Pembina : Moh.Badrih, M.Pd
Disusun oleh : Muchammad Alwi (14510070)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2014 – 2015
ABSTRAK
Kata kunci : strategi, pemasaran, warung kopi dan peningkatan pendapatan.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tentunya juga akan menambah ketatnya persaingan usaha industri, ritel dan bahkan warung kopi. Saat ini, usaha warung kopi di kota Malang bagaikan jamur di musim penghujan. Setunggal Coffee adalah salah satu dari sekian banyak warung kopi yang turut meramaikan persaingan usaha. Meskipun banyak sekali pesaing dari usaha warung kopi, Setunggal Coffee mampu bersaing dan memperbesar pangsa pasar dengan strategi dan invasi yang dihadirkan.
BAB I
PENDAULUAN
1.1    Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang sangat pesat dan modern tentu akan memberikan dampak positif bagi perusahaan yang bergerak di bidang usaha industri barang maupun jasa. Dengan keadaan seperti itu, tidak menutup kemungkinan perusahaan-perusahaan tersebut akan bersaing ketat dengan perusahaan yang mengeluarkan produk yang sejenis. Pentingnya bagi perusahaan untuk menyadari bahwa dengan adanya persaingan tersebut sangat sulit bagi perusahaan untuk membangun reputasi perusahaan, demikian pula sebaliknya sangat mudah untuk meruntuhkan reputasi perusahaan tersebut.
Agar perusahaan tetap mampu bersaing dengan perusahaan lain yang mengeluarkan produk-produk sejenis, maka perusahaan dituntut untuk mampu mengolah perusahaannya dengan baik. Supaya konsumen atau pelanggan yang ada tidak beralih kepada perusahaan lain. Perusahaan juga dituntut untuk lebih memahami segala kebutuhan dan keinginan konsumen, mampu menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan juga diperlukan strategi pemasaran yang baik.
Secara umum semua perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, maka kegagalan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran akan membawa akibat-akibat yang cukup fatal bagi perusahaan, usaha-usaha pemasaran untuk menguasai dan memperluas pasar mempunyai arti yang sangat penting, untuk itu perlu di tempuh berbagai cara demi mencapai tujuan tersebut. Seperti yang di ketahui, bahwa konsep dan strategi pemasaran akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan jaman.
Strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka mengenalkan produk pada konsumen dan ini akan menjadi sangat penting karena akan berkaitan dengan keuntungan-keuntungan yang akan di peroleh oleh perusahaan. Strategi pemasaran akan berguna secara optimal apabila didukung dengan perencanaan yang terstruktur baik secara internal maupun eksternal.
Menurut Kurtz (2008:7) strategi pemasaran adalah sebuah keseluruhan, program perusahaan untuk menentukan target pasar dan memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari bauran pemasaran; produk, distribusi, promosi dan harga. Sedangkan Kotler (2003:210) berpendapat bahwa strategi pemasaran dibagi menjadi tiga bagian yaitu segmentasi (segmentation), penentuan sasaran pasar (targeting) dan penentuan posisi pasar (positioning).
Strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan akan sangat membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan. Salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran, hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Dalam hal ini, Setunggal Coffee (SC) yang merupakan salah satu bisnis warung kopi yang telah menjamur di kota Malang dalam beberapa tahun terahkir. Meskipun terbilang baru, warung kopi yang masih berumur satu tahun ini tak pernah sepi dari kunjungan para pelanggannya. Dengan ramainya pelanggan yang mampir, tentunya keuntungan yang diperoleh SC terbilang besar untuk ukuran sebuah warung kopi. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian tentang “STRATEGI PEMASARAN PADA WARUNG KOPI SETUNGGAL COFFEE UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN”.
1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu :
1)      Bagaimanakah strategi pemasaran yang diterapkanan oleh warung kopi SC?
2)      Bagaimanakah bauran pemasaran yang diterapkan oleh warung kopi SC?
3)      Bagaimanakah penerapan strategi oleh warung kopi SC dalam usaha untuk meningkatkan pendapatan?
1.3    Manfaat
Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan etika seperti : Ruang lingkup ilmu Manajemen, peneliti, pihak warung kopi SC dan lain-lain.
A.  Manfaat Teoritis
1)      Bagi ruang lingkup ilmu manajemen, penelitian ini dapat menjadi bahan diskusi tentang pentingnya srategi pemasaran dalam suatu kegiatan usahan. Dimana dengan strategi pemasaran yang baik akan dapat menguasai pangsa pasar dan menarik konsumen sebanyak-banyaknya sehingga dapat meningkatan pendapatan usaha.
A.  Manfaat Praktis
1)      Bagi peneliti, untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang pentingnya strategi pemasaran dalam suatu kegiatan usaha untuk meningkatkan pendapatan.
2)      Bagi pihak warung kopi SC, untuk memberikan informasi sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan usahanya.
3)      Bagi para pengusaha warung kopi, penelitian ini diharapkan motivasi untuk bagaimana strategi pemasaran yang baik untuk meningkatkan pendapatan dalam rangka pengembangan usahanya.
1.1    Definisi Operasional
Definisi atau penggertian menurut peneliti adalah sebagai berikut :
1)      Strategi
Strategi dalam konteks penelitian ini adalah rencana atau taktik untuk bagaimana menumbuh kembangkan usaha guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2)      Pemasaran
Pemasaran yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan baik yang sudah maupun akan dilakukan untuk menmpromosikan dan mendistribusikan produk dan dapat memuaskan pelanggan.
3)      Warung
Warung adalah sebuah tempat dapat berupa kedai, gerobak ataupun lainnya yang digunakan untuk menjual makanan, minuman dan sebagainya.
4)      Kopi
Kopi yang dimaksud peneliti adalah minuman yang bahannya dari bubuk kopi.
5)      Pendapatan
Pendapatan dalam hal ini adalah masuk atau bertambahnya uang ke dalam jurnal yang didapat dari hasil penjualan.
1.2    Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sebagai jawaban sementara dari rumusan masalah.
1)      Strategi pemasaran yang diterapkan oleh warung kopi SC berupa inovasi-inovasi dalam dunia usaha warung kopi.
2)      Bauran pemasaran yang diterapkan oleh warung kopi SC berupa berbagai variasi produk yang murah, lokasi strategis dan promosi.
3)      Strategi warung kopi SC dalam usaha untuk meningkatkan pendapatan adalah dengan menambah jam buka warung dan pengembangan modal.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1  Tinjauan Teori
2.1.1   Teori Umum tentang Strategi Pemasaran
2.1.1.1  Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan salah satu teknik penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Strategi ini digunakan untuk memaparkan sasaran pasar dan nilai preposisi yang akan ditawarkan, berdasarkan analisa dari kesempatan pasar yang terbaik. Selian itu, strategi pemasaran juga digunakan untuk memenangkan perusahaan dalam memperluas pangsa pasar dengan cara memperoleh pelanggan sebanyak-banyaknya.
Menurut Sastradipoera (2003:38) strategi pemasaran merupakan rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Sedangkan menurut Kurtz (2008:42), strategi pemasaran adalah sebuah keseluruhan, program perusahaan untuk menentukan target pasar dan memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari bauran pemasaran : produk, lokasi, promosi, dan harga.
Kotler (2008:46) menyatakan bahwa dalam upaya untuk mendapatkan kepuasan konsumen di tengah persaingan, perusahaan harus mengerti terlebih dahulu apa kebutuhan dan keinginan konsumennya. Sebuah perusahaan menyadari bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan konsumen yang sangat berbeda-beda. Perusahaan menyiapkan strategi pemasaran dengan memilih segmen konsumen terbaik yang dapat menciptakan keuntungan sebesar-besarnya. Proses ini meliputi segmentasi pasar (market segmentation), penetapan sasaran pasar (market targeting) dan penetapan posisi pasar (positioning).
1.      Market Segmentation
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:46), segmentasi pasar adalah membagi sebuah pasar menjadi grup-grup pembeli dengan keinginan, karakteristik atau perilaku yang berbeda-beda. Pembagian pasar menurut Kotler:
a.       Geografik
Segmentasi geografik adalah membai kebutuhan pasar menjadi kelompok homogeneous berdasarkan lokasi.lokasi geografis tidak menjamin bahwa semua konsumen di lokasi tersebut mempunyai keputusan pembelian yang sama. Namun pendekatan ini dapat membantu mengidentifikasi secara umum akan kebutuhan konsumen pada suatu lokasi.
b.      Demografis
Segmentasi dari demografis dibagi menjadi :
1)      Usia                    : Kebutuhan dan keinginan konsumen berubah seiring usia.
2)      Jenis kelamin    : Membagi pasar sesuai dengan jenis kelamin.
3)      Pendapatan          : Membagi pasar sesuai kelompok pendapatan yang berbeda-beda.
c.       Pshychograpic
Membagi pasar berdasarkan kelas sosial, gaya hidup atau life style dan karakteristik pribadi konsumen.
d.      Tingkah Laku
Membagi pasar berdasarkan pengetahuan konsumen, sikap dan respon terhadap sebuah produk.
2.      Market Targeting
Setiap perusahaan dapat masuk ke dalam satu atau beberapa segmen pasar. Setelah perusahaan mendefinisikan segmen pasar, market targeting mengevaluasi ketertarikan dari masing-masing segmen dan memilih segmen pasar.
Menurut Craven (2003:198-199) market targeting adalah sebuah proses ketertarikan setiap segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki. Pada umumnya market targeting dapat dibedakan menjadi beberapa level :
a.      Undifferentiated Marketing
 Sebuah strategi pasar dimana sebuah perusahaan memutuskan untuk mengabaikan perbedaan segmen dan masuk ke dalam sebuah pasar dengan hanya satu penawaran.
1)      Differentiated Marketing
Sebuah strategi pasar dimana perusahaan memutuskan untuk menargetkan beberapa segmen pasar dan merancang beberapa penawaran untuk setiap pasarnya.
2)      Concentrated Marketing
Sebuah strategi pasar dimana sebuah perusahaan masuk ke dalam sebuah pasar yang dimiliki segmen sedikit dan sempit.
3)      Micromarketing
Sebuah penyesuaian produk terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen lokal termasuk lokal dan marketing individual.
3.      Positioning
Positioning adalah memposisikan suatu produk dengan jelas, tepat dan berbeda untuk bersaing di pikiran target konsumen. Menurut Kotler (2003:240) positioning merupakan pengaturan agar suatu produk menduduki tempat yang jelas, berbeda dan dikehendaki relative berbeda terhadap produk pesaing di pemikiran konsumen sasaran.
Positioning merupakan alasan keberadaan sehingga merupakan janji perusahaan kepada pelanggan. Saat ini pengertian positioning telah berubah dari strategi menempati pemikiran pelanggan dengan penawaran perusahaan menjadi strategi untuk mengarahkan kepercayaan terhadap merk perusahaan.
2.1.1.2  Bauran Pemasaran
Dalam kaitannya dengan strategi pemasaran, bauran pemasaran atau marketing mix adalah kumpulan dari ala-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar sasaran dan objektif perusahaan pada pasar yang dimasukinya. Dalam suatu pangsa pasar, terdapat empat bauran pemasaran yaitu product, price, promotion dan place (Kotler, 2008:48). Sering juga disebut dengan “Four P of marketing”.
1.      Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar  untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
2.      Harga (Price)
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan atas suatu produk dimana harga harus sepadan dengan kualitas produk yang ditawarkan.
3.      Promosi (Promotion)
Promosi merupakan gabungan dari sarana-sarana promosi yang ada seperti iklan, penjualan perorangan dan promosi penjualan.
4.      Lokasi (Place)
Lokasi adalah tempat aktivitas perusahaan dimana diharapkan pelanggan sasaran mudah mendaptkan produk.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1  Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih peneliti menjadi tempat penelitian adalah di warung kopi Setunggal Coffee (SC) yang beralamat di Jalan Merjosari. Alasan memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan SC merupakan salah satu dari banyaknya warung kopi yang menjamur di kota Malang. Meskipun terbilang baru, SC tak pernah sepi dikunjungi banyak pelanggan.
3.2  Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan data-data empiris dalam mengkaji permasalahan yang ada. Hal ini sesuai dengan definisi penelitian kualitatif menurut Masyuri (2008:13) yang menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang pemecahan masalahnya dengan menggunakan data empiris. Dan Iqbal Hasan (2002:98) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model matematika, model statistik dan ekonometrika atau model-model tertentu lainnya.
Untuk melakukan penelitian kualitatif ini digunakan pendekatan deskriptif yang merupakan pendekatan dengan melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu (Iqbal Hasan, 2002:22). Dan penelitian deskriptif ini dilakukan pada pertanyaan dasar bagaimana dalam menganalisis masalah. Penelitian deskriptif ini sering disebut juga dengan penelitian survey (Masyuri, 2008:34) sehingga menggambarkan masalah secara rinci dari analisis masalah yang ada ditempat survey.
3.3  Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah manajer atau kepala toko SC sendiri yaitu Muzakky. Dari subyek tersebut dapat diketehui bagaimana sejarah, penerapan strategi pemasaran, bauran pemasaran dan strategi untuk meningkatkan pendapatan yang diterapkan oleh SC.
3.4  Teknik Pengambilan Data Penelitian
Data dalam sebuah penelitian dapat berasal dari berbagai sumber, tergantung jenis penelitian serta data-data yang dierlukan. Dalam penelitian ini diperlukan sumber data yang relevan dengan masalah penelitian.ada dua jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu :
3.4.1        Data Primer
Menurut Sumarsono (2004:69) data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data dari obyek penelitian. Sumber data primer yang dibutuhkan dalam penelitian didapat dari wawancara kepada Kepala Warung atau Manajer warung kopi Setunggal Coffee.
3.4.2        Data Sekunder
Sedangkan menurut Sumarsono (2004:69) data sekunder adalah semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek yang diteliti.  Data ini erat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti. Data sekunder dalam penelitian digunakan sebagai pendukung data primer. Dalam hal ini data sekunder berupa profil perusahaan, struktur organisasi, jumlah karyawan dan referensi-referensi tertulis berupa buku, jurnal maupun skripsi.
3.5  Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu :
3.5.1        Teknik Wawancara
Teknik wawan cara menurut Prof. Dr. S Nasution dalam Tika (2006:6) adalah suatu bentuk komunikasi verbal. Jadi, semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara Tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematik dan berdasarkan pada masalah, tujuan dan hipotesis penelitian. Adapaun teknik ini dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada pihak pengelola ataupun karyawan warung kopi SC.
Jenis wawancara yang dilakukan dalam penelitian adalah wawancara berstruktur. Jenis wawancara tersebut merupakan teknik wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan atau daftar isian sebagai pedoman saat melakukan wawancara (Iqbal Hasan, 2002:85).
1.      Observasi
Nasution (dalam Sugiyono, 2008:64) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Dan menurut Sutrisno Hadi (2010:27) observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap suatu gejala yang tampak pada objek penelitian. Serta sebagai pemilihan, pengubahan, pencatatan atau pengodean serangkaian prilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme itu, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris (Iqbal Hasan, 2002:86).
2.      Data-Data Dokumentasi
Menurut sugiyono (2008:82) dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu dan menurut Adi Prastowo (2010:191) dokuman dapat dipahami sebagai setiap cacatan tertulis yang berhubungan denag suatu peristiwa masa lalu, baik yang dipersiapkan maupan tidak dipersiapkan untuk suatu penelitian. Data dokumentasi ini digunakan sebagai pelengkap bagian-bagian dalam penelitian yang dilakukan segingag penelitian dapat dipertanggungjawabkan dan mendalam serta lebih jelas. Diantara data-data dokumentasi ini adalah data keadaan karyawan, data distribusi produk dan lainnya yang dibutuhkan untuk membantu dalam menyelesaikan penelitian tersebut.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1  Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1   Sejarah Berdirinya Warung Kopi SC
Setunggal Coffee atau yang lebih dikenal dengan nama SC adalah  salah satu dari sekian banyak warung kopi yang makin menjamur di kota Malang. Warung kopi yang lahir pada tanggal 18 September 2013 ini berawal dari rasa bosan yang tiba-tiba dirasakan oleh Muzakky dan kawan-kawannya dikarenakan aktifitas ngopinya yang setelah dipikir-pikir hanya menghabiskan uang mereka. Setelah membicarakan rencana usaha untuk membuka usaha warung kopi dan mengumpulkan beberapa pemodal. Setelah berunding bersama, akhirnya Muzakky dan kawan-kawan memutuskan untuk membuka sebuah warkop sendiri dengan dana patungan.
Pemilihan warkop sebagai usaha adalah karena Muzakky dan kawan-kawan ingin membuka sebuah usaha yang tidak menghilangkan aktivitas ngopi mereka. Nama Setunggal Coffee sendiri dipilih bukan tanpa alasan. Setunggal yang diambil dari bahasa Jawa berarti satu. Sesuai dengan slogan mereka yaitu “Satu cangkir kopi untuk berjuta inspirasi”.
Ketekunan menjalani usaha dan inovasi-inovasi yang dihadirkan membuat Setunggal menjadi tak pernah sepi dari pelanggan. Sampai saat ini Setunggal memiliki 3 investor. Selain itu, Setunggal juga berhasil menggaet PT. Djarum Tbk., sebagai sponsor. Penghasilan bersih yang mencapai nilai Rp. 40.000.000,- per bulan merupakan pencapaian yang sangat memuaskan bagi usaha yang baru berusia satu tahun itu.
4.1.2   Visi,  Misi, Budaya Organisasi, Slogan dan Motto SC
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan pihak SC, berikut adalah visi, misi, budaya organisasi, motto dan slogan SC :
·         Visi
a.       Menyelamatkan anak bangsa dari kekurangan kopi.
·         Misi
1)      Menjadi warung kopi yang memiliki berbagai menu kopi dengan keunikan rasa tersendiri guna menjadi satu-satunya tujuan ngopi bagi para pelanggan.
2)      Menjadi warung kopi yang tak hanya tempat untuk sekedar ngopi bagi pelanggan dengan berbagai menu lain dan fasilitas-fasilitas yang terus dikembangkan.
·         Budaya Organisasi
SC selalu menerapkan budaya kekeluargaan dalam setiap pengambilan keputusan organisasi.
·         Motto
Motto yang dimiliki SC adalah “Manusia memohon inspirasi, lalu Tuhan menciptakan kopi”.
·         Slogan
Slogan yang diusung SC adalah “Satu cangkir kopi untuk berjuta inspirasi.”
4.1.3        Struktur Organisasi
Dalam mengatur dan mengarahkan tugas, kewajiban dan tanggung jawab para karyawan dalam suatu perusahaan, diperlukan suatu struktur dari pembagian tugas (Job Description) yang baik. Sehingga koordinasi di antara para pekerja pada masing-masing jabatan dapat berjalan dengan baik untuk kelancaran aktivitas perusahaan.
Berbeda dengan warkop kebanyakan, Setunggal Coffee mempunyai struktur organisasi yang struktural dan pembagian kerja yang jelas serta tanggung jawab yang ditanggung masing-masing jabatan. Berdasarkan penjelasan dari manajer SCtentang pengorganisasian di dalamnya. Maka dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1.      Pemilik Warung
Pemilik Warung  memiliki tugas memimpin dan mengurus perusahaan. Dalam hal ini, pemilik warung juga memiliki wewenang dalam setiap pengambilan keputusan kerja, efisiensi dan efektivistas perusahaan. Dalam konteks kepemilikan warung, yang menjadi pemilik warung adalah para perintis dan pemodal awal ketika pembangunannya.
2.      Manajer
Manajer atau Kepala Warung bertugas untuk mengorganisir seluruh kegiatan, melakukan pembagian kerja, perencanaan kegiatan, pengontrolan setiap kegiatan, dan membuat laporan bulanan serta mempertanggung jawabkannya kepada Pemilik Warung. Muzakky sebagai perintis selain menjadi salah satu pemilik warung juga ditunjuk berdasarkan kesepakatan bersama untuk menjadi manajer atau kepala warung.
3.      Marketing
Marketing bertugas untuk membuat inovasi yang dapat menunjang aktivitas pemasaran produk utama yaitu kopi, seperti dengan pembuatan kaos berlogokan SC, mencari sponsor dan lain-lain.
4.      Karyawan
Karyawan bertugas untuk membuat pesanan dan melayani pelanggan. Karyawan bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan secara maksimal kepada setiap pelanggan. Sampai saat ini, SC memiliki total 8 karyawan yang bekerja secara shift antara siang dan malam. Empat karyawan ketika pagi s/d sore dan empat karyawan lainnya ketika sore s/d pagi berikutnya.
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
Sumber : Setunggal Coffee
4.1    Strategi Pemasaran
Dalam penerapan strategi pemasaran, tentunya juga juga dibutuhkan manajemen perusahaan yang baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan Muzakky berikut adalah contoh penerapan strategi pemasaran:
1)      Perencanaan (Planning)
Dalam rangka mengembangkan usahanya, SC memiliki perencanaan atau strategi yang jitu untuk menarik pelanggan sebanyak-banyaknya di tengah ketatnya persaingan antara para pengusaha warung kopi di kota Malang. SC menghadirkan inovasi baru dalam dunia warung kopi di Malang. Warung kopi biasanya diasosiasikan dengan tempat yang jauh dari prestise, bahkan terkesan kumuh. Berbeda halnya dengan SC, kebersihan sangatlah dijaga di tempat tersebut.
Kebanyakan warung kopi di Malang menggunakan rumah dan toko (ruko) sebagai lahan usahanya, bahkan hanya dengan berbekal gerobak, kursi, dan tenda sudah bisa mendirikan sebuah warung kopi. Dengan menyewa sebuah lahan di dekat perempatan jalan Merjosari untuk dijadikan lahan usahanya. Inovasi yang dihadirkan SC dalam segi tempat adalah dengan mengusung konsep gazebo yang unik dan nyaman. Sehingga banyak pelanggan menjadi tertarik dan betah berlama-lama berada di SC.
Dengan berbagai menu yang terbilang murah namun kenikmatan rasa produk kopi asli gresik sebagai menu andalan dan kenyamanan tempat yang senantiasa dipertahankan, menjadikan SC sebagai tempat ngopi yang digemari oleh banyak kalangan. Mulai dari kalangan mahasiswa, pelajar, serta pengangguran. Tiga unsur tersebut tak hanya menarik para pelanggan warung kopi yang notabenenya adalah pria, bahkan pelanggan wanita juga banyak dijumpai di SC.
SC tak hanya menghadirkan berbagai variasi menu dengan rasa yang khas dan tempat yang unik. SC juga memberikan berbagai fasilitas sebagai pelayanan ekstra yang tentunya ditawarkan secara gratis. Di antaranya adalah fasilitas televisi, Hotpoint Wireless, toilet dan WC, musholla, colokan listrik, stok kursi yang banyak, papan catur, serta kartu remi dan kartu domino sebagai pelengkap aktivitas ngopi.
2)      Kepemimpinan (Leading)
Peran manajer atau kepala toko dalam sebuah kegiatan usaha sangatlah penting. Sebagai seorang manajer mau tidak mau tentunya akan menjadi contoh dan panutan bagi bawahannya. Oleh karena itu, manajer harus pandai-pandai dalam bersikap khususnya di depan para bawahannya.
Dalam hal ini, Muzakky selaku manajer SC setiap sore hingga pagi hari selalu datang dan bahkan ikut melayani pelanggan. Hal tersebut dilakukan Muzakky dengan maksud untuk memberikan contoh bagaimana melayani pelanggan dengan baik serta untuk menjalin kedekatan dengan para karyawannya. Kedekatan tersebut sesuai dengan budaya organisasi SC yang selalu menerapkan budaya kekeluargaan. Muzakky juga akan mendidik dan memberikan pengarahan secara langsung jika karyawan menyalahi aturan-aturan yang telah ditetapkan.
3)      Kontrol (Controlling)
Dengan kontrol yang dilakukan oleh perusahaan, karyawan akan merasa terikat dan diawasi sehingga menjadikan karyawan lebih berhati-hati dan memberikan pelayanan yang baik kepada para pelanggan. Akan tetapi kontrol yang berlebihan oleh perusahaan kepada karyawannya justru dapat membuat karyawan menjadi tertekan dan tidak nyaman. Oleh sebab itu, sebuah perusahaan harus memperhatikan dan juga mempertimbangkan apakah kontrol yang diterapkan memberatkan karyawan mereka atau tidak guna membuat karyawan menjadi nyaman dan lebih disiplin.
Dalam hal ini, Kontrol yang dilakukan oleh manajer SC sendiri cukup sederhana. Pelayanan dan keramah tamahan karyawan kepada pelanggan menjadi perhatian utama. Laporan keunganan bulanan juga merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh pemilik warung.
Manajer melakukan pengontrolan terhadap setiap kegiatan marketing dan pada karyawan. Manajer juga sering melakukan briefing secara langsung apabila terjadi sesuatu yang menyalahi aturan. Sedangkan pemilik warung mengontrol laporan keuangan bulanan yang dilaporkan oleh manajer. Pengontrolan tersebut dilakukan dengan mengecek apakah pendapatan menurun atau meningkat dari bulan lalu. Serta meminta penjelasan secara rinci penyebab penurunan pendapatan, jika memang terjadi penurunan.
4.2  Bauran Pemasaran
4.2.1        Produk
SC menghadirkan berbagai variasi minuman dari yang dingin sampai yang panas dan juga beberapa variasi makanan sebagai pelengkap aktivitas ngopi. Berikut adalah daftar variasi menu makanan dan minuman yang ditawarkan oleh SC :
Tabel 4.1
No
Menu
No
Menu
1
Kopi hitam
15
Nescafe
2
Kopi susu
16
Teh susu
3
Kopi ijo
17
Nutrisari susu (NUSU)
4
Kopi ijo susu
18
Jahe
5
Kopi jahe
19
Jahe susu
6
Kopi susu jahe
20
Xtra joss
7
Kuku bima susu (KUBISU)
21
Xtra joss susu (JOSUA)
8
Teh
22
Teh jahe
9
Nutrisari
23
Energen
10
Milo
24
Mie single
11
Susu
25
Mie double
12
Cappuccino
26
Mie single + telur
13
Moccacino
27
Mie double + telur
14
Goodday
28
Gorengan
Sumber : Warung Kopi SC
4.2.2        Harga
Tabel 4.2
No
Menu
Harga
No
Menu
Harga
Hangat
Dingin
Hangat
Dingin
1
Kopi hitam
Rp. 3000
Rp. 4000
15
Nescafe
Rp. 4000
Rp. 5000
2
Kopi susu
Rp. 4000
Rp. 5000
16
Teh susu
Rp. 4000
Rp. 5000
3
Kopi ijo
Rp. 3000
Rp. 4000
17
NUSU
Rp. 4000
Rp. 5000
4
Kopi ijo susu
Rp. 4000
Rp. 5000
18
Jahe
Rp. 3000
Rp. 4000
5
Kopi jahe
Rp. 5000
-
19
Jahe susu
Rp. 4000
Rp. 5000
6
Kopi susu jahe
Rp. 6000
-
20
Xtra joss
-
Rp. 3000
7
KUBISU
-
Rp. 5000
21
JOSHUA
-
Rp. 5000
8
The
Rp. 2000
Rp. 3000
22
Teh jahe
Rp. 4000
Rp. 5000
9
Nutrisari
Rp. 2000
Rp. 3000
23
Energen
Rp. 4000
Rp. 5000
10
Milo
Rp. 3000
Rp. 4000
24
Mie single
Rp. 3000
-
11
Susu
Rp. 3000
Rp. 4000
25
Mie double
Rp. 5000
-
12
Cappuccino
Rp. 4500
Rp. 5500
26
Mie single + telur
Rp. 5000
-
13
Moccacino
Rp. 4000
Rp. 5000
27
Mie double + telur
Rp. 7000
-
14
Goodday
Rp. 4000
Rp. 5000
28
Gorengan
Rp. 750
-
Sumber : Warung Kopi SC
4.2.3        Promosi
Dengan promosi melalui periklanan sebuah perushaan dapat mengarahkan, mengajak dan mempengaruhi para sasaran konsumen dan masyarakat melalui media-media yang disebut dengan media massa seperti koran, majalah, tabloid, radio, televisi dan direct mail (pesan langsung). Globalisasi dan perkembangan IPTEK yang pesat juga memberikan keuntungan dan kemudahan dalam mempromosikan suatu produk kepada masyarakat luas.
Dalam koteks mempromosikan produk, SC memanfaatkan media sosial yang dewasa ini ramai digunakan oleh masyarakat sebagai sarana beriklan. SC juga mencetak kaos seragam berlogokan SC sebagai periklanan secara tidak langsung. Keloyalan dari para pelanggannya yang dari mulut ke mulut membicarakan dan menyarankan untuk menjadikan SC sebagai tujuan utama ketika ingin ngopi juga merupakan kegiatan promosi yang terselubung. Adanya sebuah event juga merupakan hal penting untuk menarik pelanggan, seperti halnya kompetisi band, malam acoustic, nonton bareng (nobar) dan lain sebagainya.
4.2.4        Lokasi
SC memilih tempat usaha di tepi jalan di dekat perempatan jalan Merjosari dan berdekatan dengan kampus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Adapun keuntungan dari memilih lokasi usaha di daerah itu adalah :
a.       Tempat yang cukup strategis di dekat perempatan jalan.
Memilih tempat usaha yang strategis sangatlah penting dalam usaha untuk menarik konsumen agar tertarik untuk mampir dan membeli produk yang ditawarkan.
b.      Tempat berkumpulnya mahasiswa.
Dikarenakan lokasi berdirinya SC dekat dengan beberapa instansi pendidikan seperti kampus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Maka sudah biasa jika SC sering dijadikan tempat berkumpulnya mahasiswa yang beristirahat sepulang kuliah maupun yang hanya sekedar nongkrong.
c.       Banyak dilalui kendaraan bermotor.
Lokasi SC yang berada di tepi jalan dan dekat dengan perempatan, sehingga banyak sekali kendaraan bermotor yang lalu lalang di jalan sekitar lokasi SC tersebut. Hal ini tentu sesuai dengan jenis usaha warung kopi yang dapat dijadikan tempat singgah sejenak untuk beristirahat menikmati kopi ataupun yang lainnya.
d.      Dekat dengan lingkungan tempat tinggal maupun kos.
Lokasi berdirinya SC sangat strategis dimana terdapat banyak tempat tinggal dan kos di lingkungan sekitarnya, dimana mayoritas penghuni kos merupakan mahasiswa dari berbagai Universitas yang tersebar di kota Malang. Sehingga sangat mampu menarik banyak pelanggan dalam usaha di bidang warung kopi.
4.3  Pengembangan Usaha
4.3.1        Modal
Modal awal yang dimiliki pihak SC relative besar untuk membuka sebuah warung kopi yaitu Rp. 150.000.000,-. Seiring dengan berkembangnya usaha. Modal sekarang yang dimiliki SC adalah Rp. 200.000.000 meliputi tanah, meja, peralatan dapur dan perlengkapan warung lainnya.
4.2.2        Waktu (Jam Kerja)
Waktu yang digunakan seorang pengusaha untuk memperdagangkan produknya akan mempengaruhi omset penjualan. SC menerapkan sistem jam buka 24 jam penuh untuk menarik lebih banyak pelanggan dan memperbesar pemasukan. Shift kerja pada SC adalah pukul 06.00 – 18.00 WIB untuk shift karyawan pagi dan 18.00 – 06.00 untuk shift karyawan malam.
BAB V
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
Dari apa yang telah peneliti jabarkan tentang latar belakang, teori umum dan pembahasan pada halaman-halaman yang sebelumnya. Peneliti menyimpulkannya ke dalam beberapa point, sebagai berikut :
·         Strategi pemasaran adalah sebuah keseluruhan, program perusahaan untuk menentukan target pasar dan memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari bauran pemasaran : produk, distribusi, promosi, dan harga.
·         Strategi pemasaran digunakan untuk memenangkan perusahaan dalam memperluas pangsa pasar dengan cara memperoleh pelanggan sebanyak-banyaknya.
·         SC menghadirkan inovasi baru dalam dunia warung kopi di Malang. Warung kopi biasanya diasosiasikan dengan tempat yang jauh dari prestise, bahkan terkesan kumuh. Berbeda halnya dengan SC, kebersihan sangatlah dijaga di tempat tersebut.
·         SC memiliki perencanaan atau strategi yang jitu untuk menarik pelanggan sebanyak-banyaknya di tengah ketatnya persaingan antara para pengusaha warung kopi di kota Malang.
·         Setunggal Coffee juga mempunyai struktur organisasi yang struktural dan pembagian kerja yang jelas serta tanggung jawab yang ditanggung masing-masing jabatan.
5.2  Saran
Fasilitas yang cukup lengkap memang telah disediakan secara cuma-cuma oleh SC. Namun fasilitas musholla yang terletak di depan dapur membuat aktivitas beribadah menjadi kurang khidmat, juga tempat yang sempit membuat musholla hanya cukup untuk satu orang. Perlu dilakukan penempatan ulang ataupun perluasan musholla tersebut demi kenyamanan pelanggan yang ingin menunaikan ibadahnya.
Selain itu, bagi para akademisi dan ekonom muda khususnya mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang sebaiknya mencontoh apa yang dilakukan oleh Muzakky dan kawan-kawan. Muzakky yang memang juga seorang mahasiswa semester enam di Universitas Negeri Malang tentunya mengetahui bagaimana kehidupan mahasiswa saat ini, maka dari itu Muzakky juga ingin memberikan saran kepada para pemuda, antara lain  :
·         Jangan hanya menghabiskan uang untuk melakukan aktivitas yang anda senangi, mengapa tidak mulai mencoba untuk menghasilkan uang dari aktivitas yang anda senangi sekarang juga?!.
·         Ketekunan dan keuletan dalam menjalankan sebuah usaha memang diperlukan. Dua unsur tersebut membuat tujuan kita menjadi terfokus, sehinngga dapat menghadirkan inovasi-inovasi yang menunjang kemajuan usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, S. P., & Coulter, M. 2010. Manajemen. Jakarta : Erlangga.
Siswanto. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Kotler, Philip, Amstrong, Garry. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran (Edisi Kedua Belas) Jilid Pertama. Jakarta : Erlangga.
Sastradipoera, Komaruddin. 2003. Manajemen Marketing (Edisi Pertama). Bandung : Kappa-Sigma.
Craven, David W. 2003. Strategi Pemasaran (Edisi Ketujuh). Bandung : Kappa-Sigma.
Masyuri, Zainuddin. 2008. Metode Penelitian. Bandung: Replika Aditama.
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. (Edisi Kesebelas) Jilid Pertama dan Jilid Kedua. Jakarta : PT INDEKS Kelompok Gramedia.
Hasan, M Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya.
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Narasumber :
Wawancara dengan Ahmad Muzakky, mahasiswa Universitas Negeri Malang yang merupakan perintis berdirinya SC sekaligus manajer SC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar