STRATEGI
PEMASARAN PADA WARUNG KOPI SETUNGGAL COFFEE UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN
Dosen Pembina
: Moh.Badrih, M.Pd
Disusun oleh : Muchammad Alwi (14510070)
JURUSAN
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK
IBRAHIM MALANG
2014 – 2015
ABSTRAK
Kata
kunci : strategi, pemasaran, warung kopi dan peningkatan pendapatan.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) tentunya juga akan menambah ketatnya persaingan usaha industri, ritel
dan bahkan warung kopi. Saat ini, usaha warung kopi di kota Malang bagaikan
jamur di musim penghujan. Setunggal Coffee adalah salah satu dari sekian banyak
warung kopi yang turut meramaikan persaingan usaha. Meskipun banyak sekali
pesaing dari usaha warung kopi, Setunggal Coffee mampu bersaing dan memperbesar
pangsa pasar dengan strategi dan invasi yang dihadirkan.
BAB
I
PENDAULUAN
1.1
Latar
Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang sangat pesat dan modern
tentu akan memberikan dampak positif bagi perusahaan yang bergerak di bidang usaha industri barang maupun jasa.
Dengan keadaan seperti itu, tidak menutup kemungkinan perusahaan-perusahaan
tersebut akan bersaing ketat dengan perusahaan yang mengeluarkan produk yang
sejenis. Pentingnya bagi perusahaan
untuk menyadari bahwa dengan adanya persaingan tersebut sangat sulit bagi
perusahaan untuk membangun reputasi perusahaan, demikian pula sebaliknya sangat
mudah untuk meruntuhkan reputasi
perusahaan tersebut.
Agar
perusahaan tetap mampu bersaing dengan perusahaan lain yang mengeluarkan produk-produk sejenis, maka perusahaan dituntut
untuk mampu mengolah perusahaannya dengan baik. Supaya konsumen atau pelanggan yang
ada tidak beralih kepada perusahaan lain. Perusahaan juga dituntut untuk lebih memahami segala kebutuhan dan keinginan konsumen, mampu menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan juga
diperlukan strategi pemasaran yang baik.
Secara
umum semua perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, maka
kegagalan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran akan membawa akibat-akibat yang
cukup fatal bagi perusahaan, usaha-usaha pemasaran untuk menguasai dan
memperluas pasar mempunyai arti yang sangat penting, untuk itu perlu di tempuh
berbagai cara demi mencapai tujuan tersebut. Seperti yang di ketahui, bahwa
konsep dan strategi pemasaran akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan
jaman.
Strategi
pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka mengenalkan produk pada
konsumen dan ini akan menjadi sangat penting karena akan berkaitan dengan
keuntungan-keuntungan yang akan di peroleh oleh perusahaan. Strategi pemasaran
akan berguna secara optimal apabila didukung dengan perencanaan yang terstruktur baik secara internal
maupun eksternal.
Menurut
Kurtz (2008:7) strategi pemasaran adalah sebuah keseluruhan, program perusahaan
untuk menentukan target pasar dan memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi
elemen dari bauran pemasaran; produk, distribusi, promosi dan harga. Sedangkan
Kotler (2003:210) berpendapat bahwa strategi pemasaran dibagi menjadi tiga
bagian yaitu segmentasi (segmentation), penentuan sasaran pasar (targeting) dan
penentuan posisi pasar (positioning).
Strategi
pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan akan sangat membantu dalam
pencapaian tujuan perusahaan. Salah satunya perusahaan dapat melihat dari
faktor bauran pemasaran, hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan
salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian
suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh
konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak
kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Dalam hal
ini, Setunggal Coffee (SC) yang merupakan salah satu bisnis warung kopi yang
telah menjamur di kota Malang dalam beberapa tahun terahkir. Meskipun terbilang
baru, warung kopi yang masih berumur satu tahun ini tak pernah sepi dari
kunjungan para pelanggannya. Dengan ramainya pelanggan yang mampir, tentunya
keuntungan yang diperoleh SC terbilang besar untuk ukuran sebuah warung kopi.
Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian tentang “STRATEGI
PEMASARAN PADA WARUNG KOPI SETUNGGAL COFFEE UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN”.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini
yaitu :
1) Bagaimanakah strategi pemasaran yang diterapkanan
oleh warung kopi SC?
2) Bagaimanakah bauran pemasaran yang diterapkan oleh
warung kopi SC?
3) Bagaimanakah penerapan strategi oleh warung kopi SC
dalam usaha untuk meningkatkan pendapatan?
1.3
Manfaat
Dengan
demikian penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan etika seperti
: Ruang lingkup ilmu Manajemen, peneliti, pihak warung kopi SC dan lain-lain.
A.
Manfaat Teoritis
1)
Bagi ruang lingkup ilmu manajemen,
penelitian ini dapat menjadi bahan diskusi tentang pentingnya srategi pemasaran
dalam suatu kegiatan usahan. Dimana dengan strategi pemasaran yang baik akan
dapat menguasai pangsa pasar dan menarik konsumen sebanyak-banyaknya sehingga
dapat meningkatan pendapatan usaha.
A.
Manfaat Praktis
1) Bagi
peneliti, untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang pentingnya strategi pemasaran
dalam suatu kegiatan usaha untuk meningkatkan pendapatan.
2) Bagi
pihak warung kopi SC, untuk memberikan informasi sebagai bahan masukan dan
pertimbangan dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan usahanya.
3) Bagi
para pengusaha warung kopi, penelitian ini diharapkan motivasi untuk bagaimana
strategi pemasaran yang baik untuk meningkatkan pendapatan dalam rangka
pengembangan usahanya.
1.1
Definisi
Operasional
Definisi
atau penggertian menurut peneliti adalah sebagai berikut :
1)
Strategi
Strategi
dalam konteks penelitian ini adalah rencana atau taktik untuk bagaimana
menumbuh kembangkan usaha guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2)
Pemasaran
Pemasaran
yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan baik yang sudah maupun
akan dilakukan untuk menmpromosikan dan mendistribusikan produk dan dapat
memuaskan pelanggan.
3)
Warung
Warung
adalah sebuah tempat dapat berupa kedai, gerobak ataupun lainnya yang digunakan
untuk menjual makanan, minuman dan sebagainya.
4)
Kopi
Kopi
yang dimaksud peneliti adalah minuman yang bahannya dari bubuk kopi.
5)
Pendapatan
Pendapatan
dalam hal ini adalah masuk atau bertambahnya uang ke dalam jurnal yang didapat
dari hasil penjualan.
1.2 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sebagai jawaban
sementara dari rumusan masalah.
1) Strategi pemasaran yang diterapkan oleh warung kopi
SC berupa inovasi-inovasi dalam dunia usaha warung kopi.
2) Bauran pemasaran yang diterapkan oleh warung kopi SC
berupa berbagai variasi produk yang murah, lokasi strategis dan promosi.
3) Strategi warung kopi SC dalam usaha untuk
meningkatkan pendapatan adalah dengan menambah jam buka warung dan pengembangan
modal.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori
2.1.1
Teori
Umum tentang Strategi Pemasaran
2.1.1.1
Strategi
Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan salah satu teknik penting
dalam mencapai tujuan perusahaan. Strategi ini digunakan untuk memaparkan sasaran
pasar dan nilai preposisi yang akan ditawarkan, berdasarkan analisa dari
kesempatan pasar yang terbaik. Selian itu, strategi pemasaran juga digunakan
untuk memenangkan perusahaan dalam memperluas pangsa pasar dengan cara
memperoleh pelanggan sebanyak-banyaknya.
Menurut Sastradipoera (2003:38) strategi pemasaran merupakan
rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Sedangkan menurut
Kurtz (2008:42), strategi pemasaran adalah sebuah keseluruhan, program
perusahaan untuk menentukan target pasar dan memuaskan konsumen dengan
membangun kombinasi elemen dari bauran pemasaran : produk, lokasi, promosi, dan
harga.
Kotler (2008:46) menyatakan bahwa dalam upaya untuk
mendapatkan kepuasan konsumen di tengah persaingan, perusahaan harus mengerti
terlebih dahulu apa kebutuhan dan keinginan konsumennya. Sebuah perusahaan
menyadari bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan konsumen yang sangat
berbeda-beda. Perusahaan menyiapkan strategi pemasaran dengan memilih segmen
konsumen terbaik yang dapat menciptakan keuntungan sebesar-besarnya. Proses ini
meliputi segmentasi pasar (market segmentation), penetapan sasaran pasar
(market targeting) dan penetapan posisi pasar (positioning).
1.
Market
Segmentation
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:46), segmentasi pasar
adalah membagi sebuah pasar menjadi grup-grup pembeli dengan keinginan,
karakteristik atau perilaku yang berbeda-beda. Pembagian pasar menurut Kotler:
a.
Geografik
Segmentasi geografik adalah membai kebutuhan pasar
menjadi kelompok homogeneous berdasarkan lokasi.lokasi geografis tidak menjamin
bahwa semua konsumen di lokasi tersebut mempunyai keputusan pembelian yang
sama. Namun pendekatan ini dapat membantu mengidentifikasi secara umum akan
kebutuhan konsumen pada suatu lokasi.
b.
Demografis
Segmentasi dari demografis dibagi menjadi :
1)
Usia : Kebutuhan dan keinginan konsumen
berubah seiring usia.
2)
Jenis
kelamin : Membagi pasar sesuai dengan
jenis kelamin.
3)
Pendapatan
: Membagi pasar sesuai kelompok pendapatan yang berbeda-beda.
c.
Pshychograpic
Membagi pasar berdasarkan kelas sosial, gaya hidup
atau life style dan karakteristik pribadi konsumen.
d.
Tingkah
Laku
Membagi pasar berdasarkan pengetahuan konsumen, sikap
dan respon terhadap sebuah produk.
2.
Market
Targeting
Setiap perusahaan dapat masuk ke dalam satu atau
beberapa segmen pasar. Setelah perusahaan mendefinisikan segmen pasar, market
targeting mengevaluasi ketertarikan dari masing-masing segmen dan memilih
segmen pasar.
Menurut Craven (2003:198-199) market targeting adalah
sebuah proses ketertarikan setiap segmen pasar dan memilih satu atau lebih
segmen untuk dimasuki. Pada umumnya market targeting dapat dibedakan menjadi
beberapa level :
a.
Undifferentiated
Marketing
Sebuah strategi
pasar dimana sebuah perusahaan memutuskan untuk mengabaikan perbedaan segmen
dan masuk ke dalam sebuah pasar dengan hanya satu penawaran.
1)
Differentiated
Marketing
Sebuah strategi pasar dimana perusahaan memutuskan
untuk menargetkan beberapa segmen pasar dan merancang beberapa penawaran untuk
setiap pasarnya.
2)
Concentrated
Marketing
Sebuah strategi pasar dimana sebuah perusahaan masuk
ke dalam sebuah pasar yang dimiliki segmen sedikit dan sempit.
3)
Micromarketing
Sebuah penyesuaian produk terhadap kebutuhan dan
keinginan konsumen lokal termasuk lokal dan marketing individual.
3.
Positioning
Positioning adalah memposisikan suatu produk dengan jelas, tepat
dan berbeda untuk bersaing di pikiran target konsumen. Menurut Kotler
(2003:240) positioning merupakan pengaturan agar suatu produk menduduki tempat
yang jelas, berbeda dan dikehendaki relative berbeda terhadap produk pesaing di
pemikiran konsumen sasaran.
Positioning merupakan alasan keberadaan sehingga merupakan janji
perusahaan kepada pelanggan. Saat ini pengertian positioning telah berubah dari
strategi menempati pemikiran pelanggan dengan penawaran perusahaan menjadi
strategi untuk mengarahkan kepercayaan terhadap merk perusahaan.
2.1.1.2
Bauran
Pemasaran
Dalam kaitannya dengan strategi pemasaran, bauran
pemasaran atau marketing mix adalah kumpulan dari ala-alat pemasaran
yang digunakan perusahaan untuk mengejar sasaran dan objektif perusahaan pada
pasar yang dimasukinya. Dalam suatu pangsa pasar, terdapat empat bauran
pemasaran yaitu product, price, promotion dan place
(Kotler, 2008:48). Sering juga disebut dengan “Four P of marketing”.
1.
Produk
(Product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk diperhatikan,
dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan.
2.
Harga
(Price)
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh
pelanggan atas suatu produk dimana harga harus sepadan dengan kualitas produk
yang ditawarkan.
3.
Promosi
(Promotion)
Promosi merupakan gabungan dari sarana-sarana promosi
yang ada seperti iklan, penjualan perorangan dan promosi penjualan.
4.
Lokasi
(Place)
Lokasi adalah tempat aktivitas perusahaan dimana
diharapkan pelanggan sasaran mudah mendaptkan produk.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih peneliti menjadi tempat penelitian adalah
di warung kopi Setunggal Coffee (SC) yang beralamat di Jalan Merjosari. Alasan
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan SC merupakan salah satu dari
banyaknya warung kopi yang menjamur di kota Malang. Meskipun terbilang baru, SC
tak pernah sepi dikunjungi banyak pelanggan.
3.2 Jenis
dan Pendekatan Penelitian
Jenis
penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian
ini menggunakan data-data empiris dalam mengkaji permasalahan yang ada. Hal ini
sesuai dengan definisi penelitian kualitatif menurut Masyuri (2008:13) yang
menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang pemecahan masalahnya
dengan menggunakan data empiris. Dan Iqbal Hasan (2002:98) menyatakan bahwa
penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model
matematika, model statistik dan ekonometrika atau model-model tertentu lainnya.
Untuk
melakukan penelitian kualitatif ini digunakan pendekatan deskriptif yang
merupakan pendekatan dengan melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu
(Iqbal Hasan, 2002:22). Dan penelitian deskriptif ini dilakukan pada pertanyaan
dasar bagaimana dalam menganalisis masalah. Penelitian deskriptif ini sering
disebut juga dengan penelitian survey (Masyuri, 2008:34) sehingga menggambarkan
masalah secara rinci dari analisis masalah yang ada ditempat survey.
3.3 Subyek
Penelitian
Subyek
dalam penelitian ini adalah manajer atau kepala toko SC sendiri yaitu Muzakky.
Dari subyek tersebut dapat diketehui bagaimana sejarah, penerapan strategi
pemasaran, bauran pemasaran dan strategi untuk meningkatkan pendapatan yang
diterapkan oleh SC.
3.4 Teknik
Pengambilan Data Penelitian
Data dalam sebuah
penelitian dapat berasal dari berbagai sumber, tergantung jenis penelitian
serta data-data yang dierlukan. Dalam penelitian ini diperlukan sumber data
yang relevan dengan masalah penelitian.ada dua jenis data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini, yaitu :
3.4.1
Data Primer
Menurut Sumarsono
(2004:69) data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data
dari obyek penelitian. Sumber data primer yang dibutuhkan dalam penelitian
didapat dari wawancara kepada Kepala Warung atau Manajer warung kopi Setunggal
Coffee.
3.4.2
Data Sekunder
Sedangkan menurut
Sumarsono (2004:69) data sekunder adalah semua data yang diperoleh secara tidak
langsung dari obyek yang diteliti. Data
ini erat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti. Data sekunder dalam penelitian
digunakan sebagai pendukung data primer. Dalam hal ini data sekunder berupa
profil perusahaan, struktur organisasi, jumlah karyawan dan referensi-referensi
tertulis berupa buku, jurnal maupun skripsi.
3.5 Teknik
Pengumpulan Data Penelitian
Adapun teknik pengumpulan
data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu :
3.5.1
Teknik Wawancara
Teknik wawan cara
menurut Prof. Dr. S Nasution dalam Tika (2006:6) adalah suatu bentuk komunikasi
verbal. Jadi, semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancara
merupakan metode pengumpulan data dengan cara Tanya jawab yang dikerjakan
dengan sistematik dan berdasarkan pada masalah, tujuan dan hipotesis
penelitian. Adapaun teknik ini dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada
pihak pengelola ataupun karyawan warung kopi SC.
Jenis wawancara
yang dilakukan dalam penelitian adalah wawancara berstruktur. Jenis wawancara
tersebut merupakan teknik wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan atau
daftar isian sebagai pedoman saat melakukan wawancara (Iqbal Hasan, 2002:85).
1. Observasi
Nasution
(dalam Sugiyono, 2008:64) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan. Dan menurut Sutrisno Hadi (2010:27) observasi diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap suatu gejala yang tampak
pada objek penelitian. Serta sebagai pemilihan, pengubahan, pencatatan atau
pengodean serangkaian prilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme itu,
sesuai dengan tujuan-tujuan empiris (Iqbal Hasan, 2002:86).
2.
Data-Data Dokumentasi
Menurut
sugiyono (2008:82) dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu dan menurut
Adi Prastowo (2010:191) dokuman dapat dipahami sebagai setiap cacatan tertulis
yang berhubungan denag suatu peristiwa masa lalu, baik yang dipersiapkan maupan
tidak dipersiapkan untuk suatu penelitian. Data dokumentasi ini digunakan
sebagai pelengkap bagian-bagian dalam penelitian yang dilakukan segingag
penelitian dapat dipertanggungjawabkan dan mendalam serta lebih jelas. Diantara
data-data dokumentasi ini adalah data keadaan karyawan, data distribusi produk
dan lainnya yang dibutuhkan untuk membantu dalam menyelesaikan penelitian
tersebut.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi
Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Berdirinya Warung Kopi SC
Setunggal
Coffee atau yang lebih dikenal dengan nama SC adalah salah
satu dari sekian banyak warung kopi yang makin menjamur di kota Malang. Warung kopi
yang lahir pada tanggal 18 September 2013 ini berawal dari rasa bosan yang
tiba-tiba dirasakan oleh Muzakky dan kawan-kawannya dikarenakan aktifitas ngopinya yang
setelah dipikir-pikir hanya menghabiskan uang mereka. Setelah membicarakan rencana usaha untuk membuka usaha
warung kopi dan mengumpulkan beberapa pemodal. Setelah berunding bersama, akhirnya
Muzakky dan kawan-kawan memutuskan untuk membuka sebuah warkop sendiri dengan
dana patungan.
Pemilihan warkop sebagai usaha adalah karena Muzakky dan
kawan-kawan ingin membuka sebuah usaha yang tidak menghilangkan aktivitas ngopi
mereka. Nama
Setunggal Coffee sendiri dipilih bukan tanpa alasan. Setunggal yang diambil
dari bahasa Jawa berarti satu. Sesuai dengan slogan mereka yaitu “Satu cangkir
kopi untuk berjuta inspirasi”.
Ketekunan
menjalani usaha dan inovasi-inovasi yang dihadirkan membuat Setunggal menjadi
tak pernah sepi dari pelanggan. Sampai saat ini Setunggal memiliki 3 investor.
Selain itu, Setunggal juga berhasil menggaet PT. Djarum Tbk., sebagai sponsor.
Penghasilan bersih yang mencapai nilai Rp. 40.000.000,- per bulan merupakan
pencapaian yang sangat memuaskan bagi usaha yang baru berusia satu tahun itu.
4.1.2 Visi, Misi, Budaya
Organisasi, Slogan dan Motto SC
Berdasarkan
wawancara yang dilakukan dengan pihak SC, berikut adalah visi, misi, budaya organisasi, motto dan slogan SC :
·
Visi
a.
Menyelamatkan anak bangsa dari
kekurangan kopi.
·
Misi
1) Menjadi
warung kopi yang memiliki berbagai menu kopi dengan keunikan rasa tersendiri
guna menjadi satu-satunya tujuan ngopi bagi para pelanggan.
2)
Menjadi warung kopi yang tak hanya
tempat untuk sekedar ngopi bagi pelanggan dengan berbagai menu lain dan
fasilitas-fasilitas yang terus dikembangkan.
·
Budaya Organisasi
SC
selalu menerapkan budaya kekeluargaan dalam setiap pengambilan keputusan
organisasi.
·
Motto
Motto
yang dimiliki SC adalah “Manusia memohon inspirasi, lalu Tuhan menciptakan
kopi”.
·
Slogan
Slogan
yang diusung SC adalah “Satu cangkir kopi untuk berjuta inspirasi.”
4.1.3
Struktur
Organisasi
Dalam mengatur dan mengarahkan tugas, kewajiban dan
tanggung jawab para karyawan dalam suatu perusahaan, diperlukan suatu struktur
dari pembagian tugas (Job Description) yang baik. Sehingga
koordinasi di antara para pekerja pada masing-masing jabatan dapat berjalan
dengan baik untuk kelancaran aktivitas perusahaan.
Berbeda dengan
warkop kebanyakan, Setunggal Coffee mempunyai struktur organisasi yang
struktural dan pembagian kerja yang jelas serta tanggung jawab yang ditanggung masing-masing
jabatan. Berdasarkan penjelasan dari manajer SCtentang pengorganisasian di
dalamnya. Maka dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1.
Pemilik Warung
Pemilik Warung
memiliki tugas memimpin dan mengurus perusahaan. Dalam hal ini, pemilik
warung juga memiliki wewenang dalam setiap pengambilan keputusan kerja, efisiensi
dan efektivistas perusahaan.
Dalam konteks kepemilikan warung, yang menjadi pemilik warung adalah para
perintis dan pemodal awal ketika pembangunannya.
2.
Manajer
Manajer atau Kepala Warung bertugas untuk mengorganisir
seluruh kegiatan, melakukan pembagian kerja, perencanaan kegiatan,
pengontrolan setiap kegiatan, dan membuat laporan bulanan serta mempertanggung
jawabkannya kepada Pemilik Warung. Muzakky sebagai perintis selain menjadi
salah satu pemilik warung juga ditunjuk berdasarkan kesepakatan bersama untuk
menjadi manajer atau kepala warung.
3.
Marketing
Marketing
bertugas untuk membuat inovasi yang dapat menunjang aktivitas pemasaran produk
utama yaitu kopi, seperti dengan pembuatan kaos berlogokan SC, mencari sponsor
dan lain-lain.
4.
Karyawan
Karyawan
bertugas untuk membuat pesanan dan melayani pelanggan. Karyawan bertanggung
jawab untuk memberikan pelayanan secara maksimal kepada setiap pelanggan.
Sampai saat ini, SC memiliki total 8 karyawan yang bekerja secara shift antara
siang dan malam. Empat karyawan ketika pagi s/d sore dan empat karyawan lainnya
ketika sore s/d pagi berikutnya.
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
Sumber
: Setunggal Coffee
4.1
Strategi
Pemasaran
Dalam
penerapan strategi pemasaran, tentunya juga juga dibutuhkan manajemen
perusahaan yang baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan Muzakky berikut adalah
contoh penerapan strategi pemasaran:
1)
Perencanaan
(Planning)
Dalam rangka mengembangkan usahanya, SC memiliki perencanaan atau strategi yang jitu untuk
menarik pelanggan sebanyak-banyaknya di tengah ketatnya persaingan antara para
pengusaha warung kopi di kota Malang. SC menghadirkan inovasi
baru dalam dunia warung kopi di Malang. Warung kopi biasanya diasosiasikan dengan tempat
yang jauh dari prestise, bahkan terkesan kumuh. Berbeda halnya dengan SC, kebersihan sangatlah dijaga di tempat
tersebut.
Kebanyakan
warung kopi di Malang menggunakan rumah dan toko (ruko) sebagai lahan usahanya, bahkan
hanya dengan berbekal gerobak, kursi, dan tenda sudah bisa mendirikan sebuah warung kopi. Dengan menyewa sebuah lahan di dekat
perempatan jalan Merjosari untuk dijadikan lahan usahanya. Inovasi yang
dihadirkan SC
dalam segi tempat adalah dengan mengusung konsep gazebo yang unik dan nyaman.
Sehingga banyak pelanggan menjadi
tertarik dan betah berlama-lama berada di SC.
Dengan
berbagai menu yang terbilang murah namun kenikmatan rasa produk kopi asli
gresik sebagai menu andalan dan kenyamanan tempat yang senantiasa
dipertahankan, menjadikan SC
sebagai tempat ngopi yang digemari oleh banyak kalangan. Mulai dari kalangan
mahasiswa, pelajar, serta pengangguran. Tiga unsur tersebut tak hanya menarik
para pelanggan warung kopi yang notabenenya adalah pria, bahkan
pelanggan wanita juga banyak dijumpai
di SC.
SC tak hanya menghadirkan berbagai variasi
menu dengan rasa yang khas dan tempat yang unik. SC juga memberikan berbagai fasilitas
sebagai pelayanan ekstra yang tentunya ditawarkan secara gratis. Di antaranya
adalah fasilitas televisi, Hotpoint
Wireless, toilet
dan WC, musholla, colokan listrik, stok kursi yang banyak, papan catur, serta
kartu remi dan kartu domino sebagai pelengkap aktivitas ngopi.
2) Kepemimpinan
(Leading)
Peran manajer atau kepala toko dalam
sebuah kegiatan usaha sangatlah penting. Sebagai seorang manajer mau tidak mau
tentunya akan menjadi contoh dan panutan bagi bawahannya. Oleh karena itu,
manajer harus pandai-pandai dalam bersikap khususnya di depan para bawahannya.
Dalam hal ini, Muzakky selaku manajer SC
setiap sore hingga pagi hari selalu datang dan bahkan ikut melayani pelanggan.
Hal tersebut dilakukan Muzakky dengan maksud untuk memberikan contoh bagaimana
melayani pelanggan dengan baik serta untuk menjalin kedekatan dengan para
karyawannya. Kedekatan tersebut sesuai dengan budaya organisasi SC yang selalu
menerapkan budaya kekeluargaan. Muzakky juga akan mendidik dan memberikan
pengarahan secara langsung jika karyawan menyalahi aturan-aturan yang telah
ditetapkan.
3) Kontrol
(Controlling)
Dengan kontrol yang dilakukan oleh
perusahaan, karyawan akan merasa terikat dan diawasi sehingga menjadikan
karyawan lebih berhati-hati dan memberikan pelayanan yang baik kepada para
pelanggan. Akan tetapi kontrol yang berlebihan oleh perusahaan kepada karyawannya
justru dapat membuat karyawan menjadi tertekan dan tidak nyaman. Oleh sebab
itu, sebuah perusahaan harus memperhatikan dan juga mempertimbangkan apakah
kontrol yang diterapkan memberatkan karyawan mereka atau tidak guna membuat
karyawan menjadi nyaman dan lebih disiplin.
Dalam hal ini, Kontrol yang
dilakukan oleh manajer SC sendiri cukup sederhana. Pelayanan dan keramah
tamahan karyawan kepada pelanggan menjadi perhatian utama. Laporan keunganan
bulanan juga merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh pemilik warung.
Manajer melakukan pengontrolan
terhadap setiap kegiatan marketing dan pada karyawan. Manajer juga
sering melakukan briefing secara langsung apabila terjadi sesuatu yang
menyalahi aturan. Sedangkan pemilik warung mengontrol laporan keuangan bulanan
yang dilaporkan oleh manajer. Pengontrolan tersebut dilakukan dengan mengecek
apakah pendapatan menurun atau meningkat dari bulan lalu. Serta meminta
penjelasan secara rinci penyebab penurunan pendapatan, jika memang terjadi
penurunan.
4.2 Bauran Pemasaran
4.2.1
Produk
SC menghadirkan berbagai
variasi minuman dari yang dingin sampai yang panas dan juga beberapa variasi
makanan sebagai pelengkap aktivitas ngopi. Berikut adalah daftar variasi menu
makanan dan minuman yang ditawarkan oleh SC :
Tabel 4.1
|
No
|
Menu
|
No
|
Menu
|
|
1
|
Kopi hitam
|
15
|
Nescafe
|
|
2
|
Kopi susu
|
16
|
Teh susu
|
|
3
|
Kopi ijo
|
17
|
Nutrisari susu (NUSU)
|
|
4
|
Kopi ijo susu
|
18
|
Jahe
|
|
5
|
Kopi jahe
|
19
|
Jahe susu
|
|
6
|
Kopi susu jahe
|
20
|
Xtra joss
|
|
7
|
Kuku bima susu (KUBISU)
|
21
|
Xtra joss susu (JOSUA)
|
|
8
|
Teh
|
22
|
Teh jahe
|
|
9
|
Nutrisari
|
23
|
Energen
|
|
10
|
Milo
|
24
|
Mie single
|
|
11
|
Susu
|
25
|
Mie double
|
|
12
|
Cappuccino
|
26
|
Mie single + telur
|
|
13
|
Moccacino
|
27
|
Mie double + telur
|
|
14
|
Goodday
|
28
|
Gorengan
|
Sumber : Warung Kopi SC
4.2.2
Harga
Tabel 4.2
|
No
|
Menu
|
Harga
|
No
|
Menu
|
Harga
|
||
|
Hangat
|
Dingin
|
Hangat
|
Dingin
|
||||
|
1
|
Kopi hitam
|
Rp. 3000
|
Rp. 4000
|
15
|
Nescafe
|
Rp. 4000
|
Rp. 5000
|
|
2
|
Kopi susu
|
Rp. 4000
|
Rp. 5000
|
16
|
Teh susu
|
Rp. 4000
|
Rp. 5000
|
|
3
|
Kopi ijo
|
Rp. 3000
|
Rp. 4000
|
17
|
NUSU
|
Rp. 4000
|
Rp. 5000
|
|
4
|
Kopi ijo susu
|
Rp. 4000
|
Rp. 5000
|
18
|
Jahe
|
Rp. 3000
|
Rp. 4000
|
|
5
|
Kopi jahe
|
Rp. 5000
|
-
|
19
|
Jahe susu
|
Rp. 4000
|
Rp. 5000
|
|
6
|
Kopi susu jahe
|
Rp. 6000
|
-
|
20
|
Xtra joss
|
-
|
Rp. 3000
|
|
7
|
KUBISU
|
-
|
Rp. 5000
|
21
|
JOSHUA
|
-
|
Rp. 5000
|
|
8
|
The
|
Rp. 2000
|
Rp. 3000
|
22
|
Teh jahe
|
Rp. 4000
|
Rp. 5000
|
|
9
|
Nutrisari
|
Rp. 2000
|
Rp. 3000
|
23
|
Energen
|
Rp. 4000
|
Rp. 5000
|
|
10
|
Milo
|
Rp. 3000
|
Rp. 4000
|
24
|
Mie single
|
Rp. 3000
|
-
|
|
11
|
Susu
|
Rp. 3000
|
Rp. 4000
|
25
|
Mie double
|
Rp. 5000
|
-
|
|
12
|
Cappuccino
|
Rp. 4500
|
Rp. 5500
|
26
|
Mie single + telur
|
Rp. 5000
|
-
|
|
13
|
Moccacino
|
Rp. 4000
|
Rp. 5000
|
27
|
Mie double + telur
|
Rp. 7000
|
-
|
|
14
|
Goodday
|
Rp. 4000
|
Rp. 5000
|
28
|
Gorengan
|
Rp. 750
|
-
|
Sumber : Warung Kopi SC
4.2.3
Promosi
Dengan promosi melalui
periklanan sebuah perushaan dapat mengarahkan, mengajak dan mempengaruhi para
sasaran konsumen dan masyarakat melalui media-media yang disebut dengan media massa
seperti koran, majalah, tabloid, radio, televisi dan direct mail (pesan
langsung). Globalisasi dan perkembangan IPTEK yang pesat juga memberikan
keuntungan dan kemudahan dalam mempromosikan suatu produk kepada masyarakat
luas.
Dalam koteks mempromosikan
produk, SC memanfaatkan media sosial yang dewasa ini ramai digunakan oleh
masyarakat sebagai sarana beriklan. SC juga mencetak kaos seragam berlogokan SC
sebagai periklanan secara tidak langsung. Keloyalan dari para pelanggannya yang
dari mulut ke mulut membicarakan dan menyarankan untuk menjadikan SC sebagai
tujuan utama ketika ingin ngopi juga merupakan kegiatan promosi yang
terselubung. Adanya sebuah event juga merupakan hal penting untuk menarik
pelanggan, seperti halnya kompetisi band, malam acoustic, nonton bareng (nobar)
dan lain sebagainya.
4.2.4
Lokasi
SC memilih tempat usaha di
tepi jalan di dekat perempatan jalan Merjosari dan berdekatan dengan kampus
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Adapun keuntungan dari
memilih lokasi usaha di daerah itu adalah :
a.
Tempat
yang cukup strategis di dekat perempatan jalan.
Memilih tempat usaha yang
strategis sangatlah penting dalam usaha untuk menarik konsumen agar tertarik
untuk mampir dan membeli produk yang ditawarkan.
b.
Tempat
berkumpulnya mahasiswa.
Dikarenakan lokasi
berdirinya SC dekat dengan beberapa instansi pendidikan seperti kampus
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Maka sudah biasa jika SC
sering dijadikan tempat berkumpulnya mahasiswa yang beristirahat sepulang
kuliah maupun yang hanya sekedar nongkrong.
c.
Banyak
dilalui kendaraan bermotor.
Lokasi SC yang berada di
tepi jalan dan dekat dengan perempatan, sehingga banyak sekali kendaraan
bermotor yang lalu lalang di jalan sekitar lokasi SC tersebut. Hal ini tentu
sesuai dengan jenis usaha warung kopi yang dapat dijadikan tempat singgah
sejenak untuk beristirahat menikmati kopi ataupun yang lainnya.
d.
Dekat
dengan lingkungan tempat tinggal maupun kos.
Lokasi berdirinya SC sangat
strategis dimana terdapat banyak tempat tinggal dan kos di lingkungan
sekitarnya, dimana mayoritas penghuni kos merupakan mahasiswa dari berbagai
Universitas yang tersebar di kota Malang. Sehingga sangat mampu menarik banyak
pelanggan dalam usaha di bidang warung kopi.
4.3 Pengembangan Usaha
4.3.1
Modal
Modal awal yang dimiliki pihak SC relative besar untuk
membuka sebuah warung kopi yaitu Rp. 150.000.000,-. Seiring dengan berkembangnya usaha. Modal sekarang
yang dimiliki SC adalah Rp. 200.000.000 meliputi tanah, meja, peralatan dapur
dan perlengkapan warung lainnya.
4.2.2
Waktu
(Jam Kerja)
Waktu yang digunakan seorang pengusaha untuk
memperdagangkan produknya akan mempengaruhi omset penjualan. SC
menerapkan sistem jam buka 24 jam penuh untuk menarik lebih banyak pelanggan
dan memperbesar pemasukan. Shift
kerja pada SC adalah pukul 06.00 – 18.00 WIB untuk shift karyawan pagi dan
18.00 – 06.00 untuk shift karyawan malam.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari apa yang
telah peneliti jabarkan tentang latar belakang, teori umum dan pembahasan pada halaman-halaman
yang sebelumnya. Peneliti menyimpulkannya ke dalam beberapa point, sebagai
berikut :
·
Strategi
pemasaran adalah sebuah keseluruhan, program perusahaan untuk menentukan target
pasar dan memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari bauran
pemasaran : produk, distribusi, promosi, dan harga.
·
Strategi
pemasaran digunakan untuk memenangkan perusahaan dalam memperluas pangsa pasar
dengan cara memperoleh pelanggan sebanyak-banyaknya.
·
SC menghadirkan inovasi baru dalam dunia
warung kopi di Malang. Warung kopi biasanya diasosiasikan dengan tempat
yang jauh dari prestise, bahkan terkesan kumuh. Berbeda halnya dengan SC, kebersihan sangatlah dijaga di tempat
tersebut.
·
SC
memiliki perencanaan atau
strategi yang jitu untuk menarik pelanggan sebanyak-banyaknya di tengah
ketatnya persaingan antara para pengusaha warung kopi di kota Malang.
·
Setunggal Coffee juga mempunyai struktur
organisasi yang struktural dan pembagian kerja yang jelas serta tanggung jawab
yang ditanggung masing-masing jabatan.
5.2 Saran
Fasilitas yang cukup lengkap memang
telah disediakan secara cuma-cuma oleh SC. Namun fasilitas musholla yang
terletak di depan dapur membuat aktivitas beribadah menjadi kurang khidmat,
juga tempat yang sempit membuat musholla hanya cukup untuk satu orang. Perlu
dilakukan penempatan ulang ataupun perluasan musholla tersebut demi kenyamanan
pelanggan yang ingin menunaikan ibadahnya.
Selain itu, bagi para akademisi dan
ekonom muda khususnya mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang sebaiknya mencontoh apa yang dilakukan oleh Muzakky dan kawan-kawan.
Muzakky yang memang juga seorang mahasiswa semester enam di Universitas Negeri
Malang tentunya mengetahui bagaimana kehidupan mahasiswa saat ini, maka dari
itu Muzakky juga ingin memberikan saran kepada para pemuda, antara lain :
·
Jangan hanya menghabiskan uang untuk
melakukan aktivitas yang anda senangi, mengapa tidak mulai mencoba untuk
menghasilkan uang dari aktivitas yang anda senangi sekarang juga?!.
·
Ketekunan dan keuletan dalam menjalankan
sebuah usaha memang diperlukan. Dua unsur tersebut membuat tujuan kita menjadi
terfokus, sehinngga dapat menghadirkan inovasi-inovasi yang menunjang kemajuan
usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, S. P., & Coulter, M. 2010. Manajemen. Jakarta :
Erlangga.
Siswanto. 2005.
Pengantar Manajemen. Jakarta : PT
Bumi Aksara.
Kotler, Philip, Amstrong, Garry. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran (Edisi
Kedua Belas) Jilid Pertama. Jakarta : Erlangga.
Sastradipoera, Komaruddin. 2003. Manajemen Marketing (Edisi
Pertama). Bandung : Kappa-Sigma.
Craven, David W. 2003. Strategi
Pemasaran (Edisi Ketujuh). Bandung : Kappa-Sigma.
Masyuri, Zainuddin. 2008. Metode
Penelitian. Bandung:
Replika Aditama.
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. (Edisi Kesebelas) Jilid
Pertama dan Jilid Kedua. Jakarta : PT INDEKS Kelompok Gramedia.
Hasan, M Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi
Penelitian Dan Aplikasinya.
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Narasumber :
Wawancara dengan Ahmad Muzakky,
mahasiswa Universitas Negeri Malang yang merupakan perintis berdirinya SC
sekaligus manajer SC.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar